PENGERTIAN KONSEP BIDAN SENI RUPA DAN BIDANG SASTRA
Konsep Seni Rupa
2.
Dalam
pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai “produk” atau sebagai
“kemahiran” atau sebagai “kegiatan mencipta atau kegiatan kreasi”. Dapat
dikatakan bahwa pengertian seni rupa bersifat majemuk karena jenis dan
cakupannya demikian beragam dan luas.
3.
Dalam
pengertian terbatas seni rupa atau visual art dapat didefinisikan sebagai suatu
bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan pengalaman hidup, pengalaman estetis
atau artistik manusia dengan menggunakan beragam unsur seni untuk menghasilkan
susunan atau struktur karya seni rupa yang dapat dilihat, diamati, diraba,
didengar atau diapresiasi oleh publik atau penikmat seni.
4.
Fungsi Seni
Rupa: mitologis, religius, edukasi, psikologis, ekspresi personal, praktis,
sosial, ekonomis, komunikatif, dan budaya.
5.
Karakteristik
seni rupa ditandai oleh sifat utama seni rupa adalah sebagai objek maupun
wahana pengembangan kreativitas, bersifat terbuka dan bebas, mengakomodasi
pembaharuan dan berbagai kecenderungan praktek seni rupa yang pluralistik serta
dipengaruhi kondisi dan situasi sosial-politik dan budaya. Sifat khusus lainnya
dari seni rupa adalah sifat relatif atau tidak absolut. Dengan kata lain
pengertian seni rupa seperti halnya seni bersifat majemuk, dinamis, bergerak
bebas. Konsep seni rupa berkembang sejalan dengan kehidupan masyarakat yang
terus berkembang,
6.
Aspek-aspek
dalam Seni Rupa yang terdiri dari: a) wujud dan isi dalam seni rupa, b) media
dalam seni rupa, c) subject matter-material-teknik dalam seni rupa.
7.
Wujud atau
visioplastik adalah hasil konfigurasi dari permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk
yang dapat dilihat, diamati dan diraba. Wujud dari karya seni rupa dapat berupa
wujud visual saja atau paduan wujud visual dengan unsur bunyi dan unsur gerak.
8.
Isi atau
ideoplastik adalah aspek ide atau gagasan atau tema atau makna (meaning) dari
bentuk karya seni. Isi atau makna suatu karya seni rupa sangat bergantung pada
persepsi penikmat atau publik seni. Makna dapat dibedakan menjadi makna
denotatif dan makna konotatif.
10. Media berasal dari kata “medium” yang dapat
diartikan sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada penikmat
atau publik seni.
11. Pokok soal atau subject matter dari suatu
karya seni rupa adalah apa saja yang disajikan dalam karya itu, dapat berupa
ide atau gagasan, objek-objek alami, peristiwa, atau kejadian-kejadian, tema,
simbol-simbol dan alegori yang terdapat pada karya seni rupa.
12. Dalam proses pembentukan suatu karya seni
rupa, interaksi antara media dengan subject matter dan material serta
penguasaan teknik-teknik tertentu sangat penting dalam perwujudan suatu karya
seni rupa. Penguasaan keterampilan teknik yang optimal adalah yang didukung
dengan pengetahuan material meliputi: bahan dan alat-alat yang dipergunakan
dalam berkarya.
13. Pengklasifikasian seni rupa yang umum dikenal
menurut konsep Seni Rupa Barat (Konsep Seni Rupa Modern) adalah penggolongan
berdasarkan aspek bentuk atau dimensi dan fungsi. Dari penggolongan atau
klasifikasi ini dapat dipetakan cabang-cabang seni rupa yang termasuk di
dalamnya.
14. Berdasarkan aspek bentuk dan dimensi karya
seni rupa dapat diklasifikasikan menjadi karya seni rupa dua dimensi (dwimatra)
dan tiga dimensi (trimatra).
16. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang
Seni Murni adalah Seni Gambar, Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grafis. Dalam
perkembangannya beberapa media dalam seni terapan kemudian dipergunakan sebagai
media ekspresi, seperti misalnya Seni Keramik dan Seni Fotografi.
17. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang
Seni Kriya adalah Kriya Keramik, Kriya Rotan, Kriya Kayu, Kriya Kerang, Kriya
Emas, Kriya Kulit dan sebagainya. Beragam teknik digunakan untuk membuat karya
seni kriya, seperti teknik: pahat, ukir, batik, anyam, tenun, ikat, macramé,
dan lain-lain.
18. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang
Desain adalah Desain Produk, Desain Grafis, Desain Interior, Desain Eksterior,
Desain Otomotif, Desain Elektronik dan sebagainya.
Pengetahuan
Dasar Seni Rupa
1.
Titik dan
bintik adalah unsur rupa pertama yang merupakan awal dari pengembangan unsur
rupa lainnya seperti: garis, wujud/raut, bentuk, bidang dan unsur-unsur rupa
lainnya yang lebih kompleks/rumit struktur bentuknya.
2.
Garis adalah
rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu. Garis terdiri dari
berbagai jenis, sifat atau kualitas yang dapat digunakan dari berbagai arah
untuk memvisualisasikan gagasan tentang sesuatu bentuk sesuai imajinasi dan
persepsi seseorang.
3.
Rangkaian
beberapa garis akan menghasilkan bentuk (dua dimensi) dalam rupa gambar. Bentuk
dalam pengertian tiga dimensi adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena
ruang atau volume.
4.
Bidang
merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis. Bidang
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bidang horizontal, vertikal dan melintang.
5.
Secara kimia
warna merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Sedang secara
fisika warna terbentuk dari unsur cahaya. Warna dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu kelompok warna primer, sekunder, dan tersier.
6.
Warna primer
(pertama) adalah warna pokok, bukan terbuat dari campuran warna lain mana pun.
Kelompok warna sekunder (kedua) terbentuk dari campuran warna primer dan warna
primer lain. Warna tersier (ketiga) terjadi dari campuran warna sekunder dengan
warna sekunder lain atau dengan warna primer.
7.
Tekstur adalah
sifat permukaan bahan dari suatu benda atau bidang. Tekstur dapat dibedakan
antara: tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur semu pada karya seni rupa dua
dapat dibuat dengan teknik pulas warna, teknik cetak/ dicap, teknik tempel.
Sedang tekstur nyata dapat dibuat dengan teknik gurat, cukil, pahat, dan
lain-lainnya (sesuai jenis bahan yang digunakan).
8.
Kesatuan
merupakan prinsip seni yang menjadikan unsur-unsur rupa dari suatu karya seni
rupa terlihat tertata dengan selaras. Meskipun bentuk dan warnanya bervariasi
namun tidak ada unsur-unsur yang terlihat berlebihan atau terlalu menonjol. Secara
keseluruhan tampak utuh.
9.
Untuk
menciptakan keseimbangan dalam suatu karya seni rupa tri matra diperlukan
kepekaan dalam mengatur kesebandingan dan keserasian bobot dari volume benda
pada satu bagian dengan bagian lainnya. Keseimbangan pada karya seni rupa dwi
matra dapat terbentuk dari pengaturan bentuk yang memiliki warna dan ukuran
yang bervariasi. Misalnya, warna yang terang/cerah akan terkesan lebih ringan,
sedang warna-warna gelap terkesan lebih berat.
10. Irama adalah perulangan dari unsur-unsur yang
ditata berdasarkan variasi unsur-unsur rupa. Jenis perulangan misalnya:
perulangan sejenis (repetitif), perulangan alternatif dan perulangan progresif.
11. Variasi perulangan dapat dibentuk melalui :
perbedaan intensitas warna, perbedaan ukuran, perbedaan jarak atau posisi dari
objek. Walau ada perbedaan namun tetap diupayakan tertata dengan teratur.
12. Proporsi atau perbandingan adalah keselarasan
atau keserasian perbandingan ukuran antara satu bagian dengan keseluruhan
bentuk. Misalnya, keserasian proporsi kepala dengan bagian tubuh lainnya pada
gambar manusia.
13. Pusat perhatian merupakan upaya menghadirkan
unsur rupa yang menonjol atau menarik sebagai aksentuasi agar karya seni rupa
tampil lebih menarik.
14. Keserasian merupakan prinsip seni yang
mengutamakan unsur keharmonisan tatanan unsur-unsur rupa. Keserasian dapat
terbentuk dari unsur-unsur yang berbeda tetapi perpaduan unsur tersebut
terlihat saling mendukung dan artistik.
15. Proses kreasi bermula dari tahap proses
mental (rasa dan karsa) berlanjut pada proses dan bentuk fisik (cipta dan
karya).
Keterampilan
Seni Rupa
1.
Jenis atau
ragam gambar. Gambar menempati peran yang sangat penting sebagai media ekspresi
dan untuk mengomunikasikan gagasan desain. Setiap jenis gambar memiliki
karakteristik dan prinsip estetik yang berbeda sesuai dengan fungsi dan
tujuannya.
3.
Teknik dan
prosedur. Teknik yang dipergunakan dalam membuat karya seni dwi matra sesuai
dengan jenis karya dan bahan serta alat yang dipergunakan.
4.
teknik berkarya
dwi matra, di antaranya adalah teknik pulas, semprot, mozaik, kolase, inlai,
patri, ukir, gores, cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring, selup dan sulam.
2.
Menggambar
ragam hias.
Menggambar ragam hias merupakan proses menggambar motif hias untuk berbagai fungsi dekoratif
Menggambar ragam hias merupakan proses menggambar motif hias untuk berbagai fungsi dekoratif
3.
Keterkaitan
corak ragam hias dengan teknik bentuk corak yang terdapat dalam ragam hias
tekstil sering kali dipengaruhi oleh alat dan teknik yang digunakan dalam membuat
motif.
6.
Membuat pola
ragam hias pada rancangan tekstil unsur bentuk, warna dan tekstur tidak dapat
dipisahkan.
7.
Membuat
komposisi pola ragam hias adalah kegiatan yang dilakukan setelah membuat pola
ragam hias.
3.
Menggambar
bentuk.
Menggambar bentuk merupakan proses pengamatan dan penggambaran objek di atas bidang dua dimensi melalui suatu media gambar dengan berbagai ketentuan.
Menggambar bentuk merupakan proses pengamatan dan penggambaran objek di atas bidang dua dimensi melalui suatu media gambar dengan berbagai ketentuan.
1.
dalam kegiatan
menggambar, objek sering disebut benda atau model. Benda dibedakan menjadi
bentuk kubistis, silindris dan bebas. Sedangkan model biasanya objeknya adalah
manusia.
4.
Pendekatan
menggambar bentuk yang dapat digunakan adalah pendekatan dengan model dan tanpa
model.
Konsep Dasar dan Istilah-istilah Sastra
- Dua istilah penting berkaitan dengan sastra, yaitu “seni sastra” dan “ilmu sastra”
- Seni sastra, sebagai karya seni bersifat kreatif. Artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni), hasilnya berupa karya sastra, misalnya novel, puisi, cerita pendek, drama, dll.
- Ilmu sastra, mempunyai ciri-ciri keilmuan, yaitu objek, teori, dan metode. Artinya sastra dapat berlaku sebagai objek atau subjek penelitian, dapat dipakai sebagai perangkat teori yang dijadikan alat penelitian, misalnya teori sastra dan kritik sastra.
Objek karya sastra à Karya sastra,
pengarang, pembaca, penerbit, dan lain-lain yang berhubungan dengan sastra.
Bedanya teori dengan metode:
-
Teori à sifatnya konseptual dan prinsip-prinsipnya jelas
-
Metode à langkah-langkah atau cara melakukan penelitian, tetapi tidak
mengabaikan teori
- Pengetahuan sastra
- Pengetahuan sastra bersifat informatif. Artinya sebagai informasi seputar teks-teks karya sastra yang berupa keterangan, penjelasan, serta fakta-fakta dan data-data tentang suatu teks karya sastra atau hal-hal lain berhubungan dengan sastra
- Dalam teori sastra, (3) pengertian tersebut tidak dapat saling dilepaskan, karena ketiganya merupakan pengertian dasar sastra. Apabila yang digeluti bidang keilmuan, maka banyak berbicara tentang ilmu sastra. Karya sastra sebagai seni. Sastra dapat dimanfaatkan sebagai objek, sedang pengetahuan sastra dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan atau pendukung.
Komentar
Posting Komentar